Mengapa wakil rakyat bukan Islam terutama daripada DAP menggelabah apabila cadangan Rang Undang Undang mengenai undang-undang syariah yang berkaitan dengan orang Islam?
Tidakkah ia menimbulkan kemusykilan terhadap niat sebenar mereka?
Cuba lihat dalam foto berikut dan foto di atas, tunjukkan yang mana salah seorang daripada kesemua wakil rakyat DAP, MCA dan MIC ini adalah beragama Islam dan berkaitan dengan undang-undang syariah?
Kenyataan Guan Eng semalam “Tidak lama lagi, kita akan lihat negara amalkan dua sistem (undang-undang)” selepas membantah pembentangan usul persendirian “cadangan pindaan Akta 355” oleh Presiden PAS, TG Hadi Awang, di Parlimen semalam. Sebenarnya MEMANG sekarang ini kita sudah pun ada dua sistem – mahkamah sivil dan mahkamah syariah. (Sumber: A Karim Omar)
Bukankah keadilan di mahkamah memberikan peluang kepada tertuduh untuk membela diri? Malah, jika tidak mampu melantik peguam, kerajaan turut menyediakan Yayasan Bantuan Guaman Kebangsaan (YBGK) yang sudah ditubuhkan sejak 25 Januari 2011.
YBGK menyediakan khidmat nasihat dan bantuan guaman dalam kes jenayah termasuk jenayah Syariah pada peringkat tangkapan, reman, pertuduhan, permohonan ikat jamin, mitigasi, perbicaraan dan rayuan secara PERCUMA kepada semua warganegara Malaysia.
Maka, sebagaimana dijaja pemimpin DAP ketika PRU13 dahulu, mengapa kita perlu bimbang kepada hukuman yang dikenakan undang-undang jika kita tidak melakukan jenayah? Mengapa hari ini nada itu berubah? Benarlah jeritan mereka selama ini, Ubah, Ubah. Mereka akan berubah mengikut nafsu politik.
Pendirian DAP berubah-ubah. Berubah mengikut acuan serta kehendak politik mereka biarpun ia melibatkan Islam, agama yang mereka tidak fahami namun cuba menjadi juara hanya bersandarkan carian google. Tidakkah itu menggambarkan wajah DAP yang sebenar?
Seksyen 2. Bidang kuasa Jenayah Mahkamah Syariah.
Mahkamah Syariah yang ditubuhkan dengan sempurnanya di bawah mana-mana undang-undang dalam sesuatu Negeri dan diberi bidang kuasa ke atas orang-orang yang menganuti agama Islam dan berkenaan dengan mana-mana perkara yang disebut satu persatu dalam Senarai II dalam Jadual Kesembilan kepada Perlembagaan Persekutuan adalah dengan ini diberi kuasa berkenaan dengan kesalahan-kesalahan rukun-rukun agama Islam oleh orang-orang yang menganuti agam tersebut yang boleh ditetapkan di bawah mana-mana undang-undang bertulis.
Pemindaan undang Akta 355 hanyalah kesalahan di bawah bidang kuasa Mahkamah Syariah sahaja sekaligus ia berkaitan dengan orang Islam. Tiada hukuman potong tangan untuk kesalahan mencuri kerana ia di luar bidang Akta 355.
Mengapa Lim Guan Eng dan rakan-rakan wakil rakyatnya yang bukan beragama Islam terlalu bimbang dengan suatu akta yang tidak berkaitan dengan bukan Islam?
Atau Guan Eng sebenarnya sedang dibayangi kebimbangan akan undang-undang Kanun Keseksaan atau Akta Pencegahan Rasuah Malaysia yang kini memburu beliau hingga tidak dapat membezakan rang undang-undang Islam dengan rang undang undang am?
Adakah orang bukan Islam memahami kehendak agama kita hanya kerana merujuk kepada carian google?
Di kala serangan berterusan daripada wakil rakyat bukan Islam termasuk seorang anggota Exco kerajaan negeri Kedah yang menggelabah meletak jawatan dan keluar daripada MCA kerana kononnya membantah hukuman yang tidak ada kena mengena dengan orang bukan Islam, Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Tun Razak memberi penjelasan paling mudah difahami di akaun Facebook miliknya.
“Rang Undang-Undang yang dibentangkan oleh Tuan Guru Datuk Seri Abdul Hadi Awang di Dewan Rakyat semalam bukanlah hukum hudud.
“Sebaliknya ia adalah cadangan pindaan kepada undang-undang sedia ada yang terhad kepada orang Islam sahaja dan kelulusannya masih bergantung kepada Majlis Agama Islam negeri, Majlis Raja-Raja serta pindaan undang-undang di Parlimen.
“Umno menitikberatkan hubungan dan kesepakatan dengan parti komponen BN yang lain. Kita akan bersama-sama mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat majmuk di Malaysia,” jelasnya.
Dei Lim Guan Eng, kita pun dah lama amalkan pendidikan pelbagai sistem. Tak mau bising ka? Apa kata kau dulu merintis untuk jadikan sistem pendidikan hanya satu aliran. Tutup juga sekolah persendirian yg bukan guna pakai sistem pendidikan negara.
ReplyDeleteHudud harus berlaku untuk semua orang Malaysia, kertas Jakim menyarankan
ReplyDeleteKUALA LUMPUR, 5 Juni - The Federal Konstitusi tidak bar penggabungan hudud ke dalam KUHP dan aplikasi berikutnya untuk semua orang Malaysia, otoritas keagamaan federal yang berpendapat dalam kertas kerja untuk menerapkan hukum pidana Islam.
Dalam dokumen terlihat oleh The Malay Mail Online, kertas oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim), menyatakan itu penting bagi semua hukum lokal untuk diselaraskan dengan prinsip-prinsip Islam.
Makalah ini dikutip sebagai bukti Pasal 3 (1) dalam Konstitusi yang menyatakan Islam sebagai agama federasi dan Sumpah jabatan Yang di-Pertuan Agong membutuhkan penguasa untuk "melindungi agama Islam".
"Ini adalah salah untuk berpikir bahwa non-Muslim tidak bisa [dikenakan] hukum berbasis syariah. Bagaimana warga negara yang mengagungkan Islam sebagai agama negara bisa berasumsi bahwa itu adalah hak asasi mereka untuk tidak ditempatkan di bawah pengaruh hukum Syariah? "Kata proposal.
"Cara berpikir seperti ini adalah sama dengan orang-orang yang menolak bangsawan Konstitusi dan kedaulatan hukum," tambahnya, mengacu pada dua dari lima Rukunegara, Prinsip Nasional Malaysia.
Laporan itu juga mengutip putusan Pengadilan Federal pada tahun 2006 menyatakan hukum kebijakan moral yang sah untuk diberlakukan di Malaysia.
berbahasa Cina Oriental Daily melaporkan pada hari Senin bahwa usulan itu disampaikan pada pertemuan dengan Barisan Nasional backbenchers 'Club bulan lalu.
ReplyDeleteNamun, baik Departemen Malaysia Islamic Development (Jakim) dan backbencher Datuk Nur Jazlan Mohamed telah membantah bahwa briefing berlangsung, ketika ditanya kemarin.
Laporan oleh Shariah-Sipil Komite Teknis Jakim tanggal 8 Mei 2014 juga diusulkan untuk hudud dilaksanakan dalam dua tahap, amandemen melibatkan pertama dari beberapa undang-undang federal dan negara bagian.
Ia mencatat bahwa Pengadilan Syariah (Pidana Jurisdiction) Act 1965 pertama harus diubah untuk memungkinkan pengadilan untuk memberikan hukuman yang tidak konvensional.
Saat ini, sistem pengadilan Islam tidak bisa menghukum pelaku lebih dari tiga tahun penjara atau denda mereka lebih dari RM5.000. Hal ini juga tidak bisa menghukum pelanggar dicambuk lebih dari enam kali.
Setelah itu, masing-masing negara Syariah tindak pidana enactments dapat diubah untuk meresepkan hukuman hudud selama empat pelanggaran: zina (terlarang seks), konsumsi alkohol, kemurtadan dan membuat tuduhan yang belum terbukti melawan zina.
Laporan tersebut menyatakan bahwa hukuman hudud untuk kejahatan-kejahatan ini hanya akan diterapkan terhadap Muslim.
Menurut laporan itu, lain hudud dan qisas kejahatan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan dan menyebabkan kerusakan fisik tidak dimasukkan sebagai kejahatan sudah tercakup dalam KUHP.
hukuman berat untuk kejahatan terakhir belum dapat diimplementasikan sebagai Malaysia saat ini di bawah pengawasan lokal dan internasional untuk catatan hak asasi manusianya, katanya.
Tahap kedua akan meliputi pendidikan dan promosi pelaksanaan hudud. Di sinilah non-Muslim diharapkan untuk menghormati kedaulatan Islam sebagai agama federasi dan pelaksanaan hukum Syariah yang juga berlaku untuk mereka.
"Sebagai menunjukkan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bentuk bersekongkol dan mendorong umat Islam terhadap wakil atau melanggar hukum Syariah harus dihindari," kata dokumen.
Seorang pejabat Jakim menolak berkomentar ketika diminta untuk memverifikasi keaslian laporan.
The hudud kontroversi lagi di permukaan setelah PAS bersikeras bahwa ia ingin menegakkan hukum di Kelantan.
Bulan lalu, PAS mengatakan akan menunda tabling tagihan dua anggota pribadi 'yang dibutuhkan untuk membuka jalan bagi penegakan hudud di Kelantan, untuk memungkinkan diusulkan komite bi-partisan untuk mempelajari pelaksanaan hukum pidana Islam.
Ini datang sebagai Wakil Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin - juga UMNO wakil presiden - mengatakan pihaknya akan mendorong komite tingkat nasional pada hudud.
Muhyiddin mengatakan kedua ahli lokal dan asing pada hudud akan duduk di komite yang diusulkan. Spesifik dari panitia belum diketahui.
Reply
AnonymousJune 1, 2016 at 9:57 AM
Kenapa apek cilaka anak beranak sial yang dibuang dari Melaka dan kini memerintah secara TIDAK SAH parti DAPIGS dan Pulau Pinang boleh membuat bising tentang pilihan RAKYAT ISLAM DI KELANTAN?
Bila apek cilaka anak beranak mempromosi LGBT di Pulau Pinang, Pemimpin2 Negeri2 lain tidak dapat mematah